Monday, May 18, 2015

Bekerja dengan Passion Lebih Nyaman

Halo teman – teman, sekarang pas saya nulis artikel ini lagi hari sabtu, tapi aneh jalanan tadi pas berangkat ngantor, tetep rame banget kaya hari biasa, padahal biasanya agak sepi dikit. Iya saya kerja sebagai drafter di perusahaan karoseri kendaraan khusus di Cirebon. Namanya sih keren PT. Selecta Grage Jaya, tapi hari sabtu tetep masuk walau Cuma sampai setengah tiga sore. Tapi namnya juga drafter, patokan waktu hanya formalitas biasanya drafter, designer (nulisnya bener gak y) patokannya ya deadline project.

www.freeimages.com

Sering kita di anjurkan untuk bersyukur, tapi sulit juga ya, selalu pasti kita banding – bandingin kerjaan kita sam yang lain, tapi sebenarnya bukan pekerjaannya yang membuat kita mengeluh, tapi apakah kita mencintai pekerjaan kita tersebut atau tidak. Passion kita pekerjaan kita bukan? Jujur kalo saya memang dari dulu suka dengan dunia computer, basic pendidikan saya SMK Multimedia, belajar video editing, design grafis, Web dasar, animasi dan lain- lain. Hanya saja ( hanya saja, kaya orang pemerintahan) untuk Autocad saya sama sekali tidak belajar di sekolah, padahal itu software yang paling sering di pake di pekerjaan saya dan juga 3dsMax. 3D juga saya Cuma belajar dasarnya aja.

Ngalor ngidul, pertanyaanya, apakah pekerjaan saya passion saya? Tidak, memang pekerjaan saya ini, tidak akan lepas dari yang namanya computer, tapi disini lebih ke computer tehnik, drawing tehnik, ukuran harus pas dan peraturan – peraturan dalam pembuatan mobil karoseri yang baik dan benar, bukannya saya gak bisa, karna bias itu kuncinya belajar trial error, Sekarang sudah 1 tahun lebih kerja disini dan saya merasakan kejenuhan, mungkin karena ini bukan passion saya dan saya tidak terlalu suka otomotive.

Dari pertama lulus dari SMK saya kerja di digital printing, di Cirebon, mulai dari kaya kuli, jadi orang finishing spanduk, operator mesin cetak, sampai designer ( padahal lebih tepat ke tukang setting ). Sekitar 3 tahun di Cirebon, pindah kerja ke Jakarta, sama digital printing juga, sempet waktu di Jakarta sambil kerja di Jakarta itu, pasang iklan di kaskus buka jasa cetak kartu nama, eh ternyata laku. Saya layanin di waktu kosong saya, di Jakarta sekitar 3 tahun juga, jadi kalau bicara masalah digital printing, percetakan, hampir hafal saya.

Mungkin disitulah passion saya, hanya saja perusahaan digital printing itu biasanya masih perusahaan kecil – kecil. Jarang – jarang peraturan kerjanya sesuai sama undang- undang tenaga kerja. Terus kenapa pindah ke Cirebon? Tuntutan sang kekasih, sorry saya bukan JONES. Udah gak kuat LDRn, saya juga pusing ngadepinnya marah – marah mulu d isms dan telepon. Ceritanya berkorban passion, gajinya juga jauh sama Jakarta sih, Cirebon kota kecil, tapi ngangenin.

Berharap suatu saat nemu yang mau ngemodalin saya buka usaha digital printing dengan pengalaman saya dulu jadi karyawan saya yakin bias jadi bos yang baik, hampir hafal semua tentang digital printing, misal, kontrak bangunan, beli mesin dan bahan cetak yang bagus, system kerja yang baik buat karyawan dan perusahaan mungkin sekitar 1 M lebih dari cukup untuk memulai, bias juga bikin proposal kalau serius, mimpi ya, gapapa lah kata bondan hidup berawal dari mimpi.

Segitu dulu tulisan saya kali ini, rada bingung ngasih judul apa ini artikel. Mkasih yang udah mau baca, intinya semua keputusan itu tepat yang penting itu bagaimana kita menjalani keputusan yang kita ambil.

No comments:

Post a Comment